MOSKOW, TOGEL206.COM
– Sebuah laporan menakjubkan telah dikeluarkan Departemen Pertahanan
Rusia (MoD) pada hari minggu (15/11) untuk para pembuat kebijakan
DewanKeamanan (SC) negara itu mengenai serangan Paris yang terjadi pada
hari Jum’at tanggal 13 November lalu di Paris, Perancis..
Laporan tersebut menyatakan bahwa
Serangan Paris itu terkait dengan “pembantaian ritual” dan “dilakukan”
oleh elemen/komplotan rahasia Freemason (Masonic/Masons) yang memiliki
jabatan tinggi di Badan Intellijen Pusat Amerika (CIA), Direktorat
jenderal Perancis untuk Keamanan Luar Negeri (DGSE), Badan Intellijen
Rahasia Inggris (SISI/MI6), Direktorat Israel Intellijen Militer (DMII)
dan Pasukan Rahasia Vatikan .
Menurut laporan itu, Main Intelligence Directorate (GRU) telah menginformasikan akan adanya potensi eksekusi siasat “Friday the 13th” kepada MoD, dua minggu ( tanggal 27 Oktober) sebelum kejadian. Peringatan itu dikeluarkan setelah adanya sebuah pertemuan super rahasia yang diadakan di Washington D.C. dan dihadiri oleh Direktur CIA, John Brennan, Direktur DGSE Bernard Bajolet, mantan Pemimpin MI6 John Sawers dan mantan Pemimpin DMI, dan Penasihat Pertahanan Nasional “Israel” (Mosad) Yaacov Amidror.
Tujuan utama pertemuan para petinggi
intelijen internasional tersebut, lanjut laporan itu, adalah untuk
menyelenggarakan diskusi publik berkedok Konferensi Intelijen CIA-GW:
Panel tentang Misi Bersama Internasional Abad 21. Pada panel itu, masa
depan Timur-Tengah (setidaknya dari perspektif Barat) ditentukan.
Alasan rahasia dibalik pertemuan itu,
menurut laporan tersebut terungkap atau diungkap oleh GRU ketika para
dalang mata-mata ini bertemu secara rahasia setelah konferensi di rumah
Wakil Presiden AS, Joseph Biden yang merupakan petinggi Roman Catholic Jesuit (Society of Jesus) dan berkuasa di Amerika saat ini. Pertemuan
ini dipimpin oleh Direktur CIA John Brennan yang sebagaimana wapres
Biden, adalah seorang analis intellijen terlatih Jesuit dengan
ketertarikan pada teori perang.
Segera setelah pertemuan 27 Oktober antara beberapa kepala badan intellijen Barat dengan Wakil Presiden Biden, media ITCW menyatakan bahwa GRU segera membuat laporan awal yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan yang berisi peringatan bahwa “komplotan Jesuit Masonic” itu kemungkinan akan menjalankan siasat mereka ini pada hari Jum’at tanggal 13, sebagaimana yang sering dilakukan organisasi rahasia tersebut dalam menjalankan rencana “pembantaian” untuk kepentingan mereka, yang berbarengan dengan tanggal “penting/mistis” Freemason itu.
Yang paling mengkhawatirkan mengenai
pertemuan para ketua badan mata-mata di Wshington DC tersebut pada
tanggal 27 Oktober itu adalah, apa yang dinyatakan Direktur DGSE,
Bernard Bajolet (Perancis), bahwa untuk menghadapi Federasi yang
melindungi Suriah (dimmana hal itu telah menghancurkan citra barat),
perlakuan akan dibuat berbeda dari apa yang pernah dilakukan setelah
Perang Dunia ke-II, dan hal inilah yang membuat GRU memperingatkan MoD
bahwa Nomor paling Magis Fremasons yaitu 11 dan 13 akan segera
dimainkan.
Dan tepat seperti apa yang telah
diperingatkan GRU, 13 November kemarin, “pembantaian ritual” Barat
terbaru yang diniatkan untuk mengembalikan citra mereka di hadapan
seluruh dunia, terjadi di Paris, ketika teroris ISIS ciptaan Barat
sendiri memimpin serangan terkoordinasi di 6 target di Paris yang
menewaskan setidaknya 128 orang dan menjadikan 180 lainnya mengalami
luka-luka dengan 99 orang yang bertahan hidup kini dilaporkan dalam
kondisi kritis di rumah sakit. (Mt)
0 komentar:
Posting Komentar